Selasa, 24 Mei 2011

PERADABAN SUKU AZTEC


Kaum Aztek atau Aztec adalah orang Amerika Tengah dari sentral Meksiko yang kaya dengan warisan mitologi dan kebudayaan. Dalam bahasa Nahuatl, bahasa suku Aztek, "Aztek" berarti seseorang yang berasal dari Aztlán". Kaum Aztek juga menyebut diri mereka sebagai Mehika atau Meshika atau Mexica, asal nama "Meksiko". Penggunaan nama Aztek sebagai istilah yang merujuk kepada mereka yang mempunyai ekonomi, adat, agama, dan bahasa Mexica diawali oleh Alexander von Humboldt.
            Aztec merupakan satu dari beberapa kebudayaan, yang disebut secara umum sebagai nahuas mengikut bahasa mereka.

            Ketika kaum Aztek sampai ke lembah Anahuac, mereka dianggap oleh nahuas lain sebagai yang paling tidak berperadaban. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk belajar dan mengambil dari kaum- kaum lain.

             Mereka banyak belajar dari Toltec tua yang sering dikelirukan dengan kebudayaan Teotihuacan yang lebih tua. Kaum Aztec menggabungkan beberapa tradisi dicampurkan dengan tradisi mereka sendiri. Karena itu mereka mempunyai beberapa mitos penciptaan, satu darinya menggambarkan empat era sebelum dunia sekarang, kesemuanya berakhir dengan malapetaka. Era kelima akan kekal disebabkan pengorbanan hero kepada matahari.

              Dongeng atau cerita rakyat ini dikaitkan dengan kota tua Teotihuacan, yang telah musnah ketika kaum Aztec tiba. Mitos yang lain menggambarkan dunia sebagai ciptaan dewa kembar, Tezcatlipoca dan Quetzalcoatl. Tezcatlipoca kehilangan kakinya dalam proses ciptaan dunia dan semua gambaran dewa ini menggambarkan Tezcatlipoca tanpa kaki dan menampakkan tulang.

             Berdasarkan legenda yang ada, mereka mengembara ke daerah Lago de Texcoco di Meksiko Tengah dari suatu tempat di utara yang dikenali sebagai Aztlan. Suku ini dipandu oleh dewa mereka Huitzilopochtli. Sewaktu mereka tiba di sebuah pulau yang terdapat di tengah danau, mereka melihat burung elang memakan seekor ular ketika bertengger di atas kaktus nopal, gambaran yang sesuai dengan ramalan yang menyuruh mereka membuat pemukiman baru di situ.

             Kaum Aztek membuat kota mereka yang dikenal sebagai Tenochtitlan. Tempat tersebut, pada masa sekarang merupakan pusat Kota Meksiko atau Mexico City. Burung Elang yang melegenda itu pun juga terdapat dalam bendera Meksiko dengan tujuan agar Elang tersebut akan terus dikenang sampai akhir peradaban suku Aztec ini.
             1325, Mexico City yang kini menjadi ibukota Meksiko, dibangun oleh raja
terakhir Dinasti Aztec. Aztec adalah salah satu di antara suku-suku bangsa
kulit merah Amerika Selatan yang datang ke Meksiko pada abad ke-12.
Kehidupan bangsa Aztec berpusat pada pertanian. Namun pada abad ke-16,
bangsa Spanyol datang ke Meksiko untuk menancapkan imperialismenya di
kawasan itu. Bangsa Aztec melakukan perlawanan dan terjadilah
pertempuran di antara keduanya yang dimenangkan oleh Spanyol. Sejak
saat itu, jutaan orang Spanyol berdatangan ke Meksiko dan tinggal di
sana, sementara bangsa Aztec tersingkir dan akhirnya punah.

 
Legenda

Aztek merupakan satu dari beberapa kebudayaan, yang disebut secara
umum sebagai "nahuas" mengikut bahasa mereka. Ketika kaum Aztek sampai
ke lembah Anahuac, mereka dianggap oleh nahuas lain sebagai yang paling
tidak berperadaban, jadi mereka memutuskan untuk belajar, dan mengambil
dari kaum- kaum lain, mereka banyak belajar dari Toltec tua (yang sering dikelirukan dengan kebudayaan Teotihuacan yang lebih tua. Kaum Aztek menggabungkan beberapa tradisi dicampurkan dengan tradisi mereka sendiri. Karena itu mereka mempunyai beberapa mitos penciptaan, satu darinya menggambarkan empat era sebelum dunia sekarang, kesemuanya berakhir dengan malapetaka. Era kelima akan kekal disebabkan pengorbanan hero kepada matahari. Dongeng ini dikaitkan dengan kota tua Teotihuacan, yang telah musnah ketika kaum Aztek tiba. Mitos yang lain menggambarkan dunia sebagai ciptaan dewa kembar, Tezcatlipoca dan Quetzalcoatl. Tezcatlipoca kehilangan kakinya dalam proses ciptaan dunia dan semua gambaran dewa ini menggambarkan Tezcatlipoca tanpa kaki dan menampakkan tulang. Quetzalcoatl juga dikenali sebagai Tezcatlipoca Putih.

         Menurut legenda, mereka mengembara ke Lago de Texcoco di Meksiko Tengah dari suatu tempat di utara yang dikenali sebagai Aztlán. Mereka dipandu oleh dewa mereka Huitzilopochtli. Ketika mereka tiba di sebuah pulau di tengah danau, mereka melihat burung elang memakan seekor ular ketika bertengger di atas kaktus nopal,gambaran yang sesuai dengan ramalan yang menyuruh mereka membuat pemukiman baru di situ. Kaum Aztek membuat kota mereka yang dikenal sebagai Tenochtitlan. Tempat tersebut, pada masa sekarang merupakan pusat Kota Meksiko (Mexico City). Burung Elang legenda itu pun juga terdapat dalam bendera Meksiko.




Minggu, 22 Mei 2011

MARI BEKOMUNITAS DI FACEBLOG

         Bagi para  blogger bapak-bapak,ibuk-ibuk,kakak,adek,kakek,nenek, semua yang ada di dunia per bloggerran mari gabung ke komunitas ini......
 yang ngaku blogger sejati kudu gabung di sini......
disini elo bisa kumpul-kumpul dengan komunitas blogger berbagi cerita,canda,dan duka serta sarana jaringan sosial yang keren abis,gak kalah dengan jejaring sosial lain kok......
lo kudu gabung disini........ 

         sekedar informasi aja faceblog didirikan pada akhir tahun 2010 yang silam oleh seseorang yang sering atau suka di panggil bang Elfaz.Dengan adanya faceblog ini diharapkan dapat membuat para blogger punya wadah untuk mencurahkan ekspresinya.....
         untuk sementara faceblog memakai domain indonesia yang bersifat personal yaitu .web.id, diharapakan kedepan kami dapan mematenkan domain yang nantinya akan di gunakan di faceblog..
kedepan kami akan berusaha untuk menggunakan inisial domian yang bersifat komersial diantaranya .com dan .co.id naun hingga sekarang ini nama tersebut oleh masih digunakan oleh pihak lain... 

feature faceblog :

1. personal profile

2. Group profile

3. Multimedia

4. CHAT ( masih dalam pengembanggan}

5.  Personal massagge

6.  Update status

7. Frindship

8. DLL.

 Cara mendaftar faceblog dapat menklik link berikut: http://faceblog.web.id/signin/
nanti ikuti aja langkah-langkah nya......
"terima kasih atas perahatiannya"

Kamis, 19 Mei 2011

ATLANTIS, PERADABAN MODERN INI ADA DI NUSANTARA?


Nusantara Asal Peradaban Dunia?


          ATAP bangunan itu sangat khas. Disebut tongkonan, rumah adat Toraja menjadi salah satu arsitektur tradisional paling gampang dikenal di Indonesia. Materialnya uru, kayu lokal yang seawet jati. Arahnya selalu utara. Atapnya melengkung.Meski orang Toraja tinggal di pegunungan, atap lengkung indah itu ternyata terkait dengan citra lautan atau perairan. Bentuk rumah dengan atap lengkung itu menggambarkan perahu.
“Model atap itu menggambarkan perahu yang digunakan Puang Buralangi pada saat berlayar ke Toraja, ribuan tahun silam,” kata C.F. Palimbong, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Toraja-Toraja Utara, kepada Tempo beberapa waktu lalu. Dalam mitologi Toraja, Puang Buralangi adalah manusia pertama yang diciptakan Tuhan.
Buralangi ini diciptakan Tuhan di bagian utara langit dan kemudian diturunkan di daerah yang disebut Pongko sebelum pergi ke Toraja dan beranak-pinak di sana. Letak Pongko itu di daerah utara. Itu sebabnya, tongkonan selalu menghadap utara. Tidak ada kepastian di mana Pongko itu berada. “Pongko yang saya pahami adalah Tiongkok atau Cina,” kata Palimbong.
Kisah penciptaan Buralangi juga bercerita tentang banjir besar yang merendam daerahnya. “Karena kondisi ini pulalah Puang Buralangi menggunakan perahu ke Toraja,” ujarnya. Perahu ini kemudian diabadikan dalam bentuk atap rumah.
Versi lain mitologi banjir di Toraja, dengan sedikit perbedaan detail, diungkap oleh Stephen Oppenheimer beberapa pekan silam dalam sebuah diskusi di gedung LIPI, Jakarta. Saat itu ia menjelaskan teorinya yang ia tulis dalam buku setebal 800 halaman, Eden in the East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara (edisi Inggris terbit pada 1998, bahasa Indonesia bulan lalu). Inilah buku yang menarik untuk dibicarakan. Sensasional tapi argumentasinya memikat karena bersangkut-paut dengan masa lalu sejarah kita yang misterius. “Karakter khas mitologi di kawasan Indonesia dan Asia Tenggara adalah banyaknya cerita banjir,” kata ilmuwan genetika dari Universitas Oxford, London, Inggris, itu.

Kisah banjir ini yang menjadi satu dasar teori Oppenheimer bahwa banyak peradaban tertua di dunia berasal dari kawasan Indonesia, terutama dari wilayah Paparan Sunda, yang sekarang sudah tenggelam menjadi Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. Dasar lain yang digunakan Oppenheimer adalah pemetaan genetika.Paparan Sunda alias Sundaland itu wilayah dataran luas yang berada di wilayah Indonesia dan sekitarnya sekarang. Sebelum dipisahkan oleh laut karena Zaman Es berakhir sekitar 6.000 tahun sebelum Masehi, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan masih menyatu dengan Asia Daratan. Daratan ini juga menghubungkan Kalimantan dengan wilayah selatan Cina.
Oppenheimer percaya, saat Paparan Sunda itu belum tenggelam, penduduknya sudah memiliki kemampuan teknologi bertani, mencari ikan, atau membuat tembikar. Kemampuan pertanian ini boleh dibilang paling tua di dunia. “Belum ada masyarakat lain (di dunia saat itu) yang bisa melakukannya,” kata Oppenheimer.Begitu Paparan Sunda direndam air secara mendadak, penduduknya menyingkir. Mereka membawa serta teknologi pertanian dan sebangsanya ini ke seluruh dunia. Ke barat, pengaruh para imigran dari wilayah Indonesia dan sekitarnya ini sampai Eropa, sedangkan ke timur sampai ke Benua Amerika dengan melewati Selat Bering, yang ribuan tahun lalu masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tidak perlu menggunakan perahu.
Menurut Oppenheimer, peradaban tua Sumeria, 5.000 tahun SM, juga dipengaruhi oleh peradaban orang-orang berpenutur Austronesia-keluarga bahasa yang mencakup bahasa-bahasa di Indonesia-dari Asia Tenggara. Selama ini para ahli sejarah menyatakan di Sumeria sistem hukum sudah dikembangkan, teknik militer sudah cukup maju karena terus terjadi perang antarkota. Roda, salah satu temuan teknologi paling berpengaruh di dunia, juga sudah diciptakan. Dan terutama huruf telah digunakan, yaitu dalam bentuk huruf paku.Namun Oppenheimer melihat beberapa temuan dari wilayah Sumeria menunjukkan kesamaan dengan kebiasaan atau teknologi Austronesia. Gerabah yang ditemukan di Ur, salah satu kota tua Sumeria, menunjukkan beberapa kesamaan dengan gerabah di kelompok penutur Austronesia di Asia Tenggara seperti cat merah. Begitu pula, ada temuan patung-patung dengan rajah. Seni membuat rajah alias tato itu khas Austronesia. Di Sepik Tengah, Papua Nugini, beberapa suku lokal sampai kini, seperti dilihat Oppenheimer, saat bertahun-tahun menjadi dokter yang meneliti penyakit malaria di Papua Nugini, masih mempraktekkan seni membuat rajah ini.
Tidak hanya teknologi yang disebarkan para penduduk Asia Tenggara ribuan tahun silam ke berbagai penjuru dunia, tapi juga mitologi kisah banjir. Gilgamesh, kisah banjir bandang Sumeria yang memiliki kesamaan dengan banjir Nuh, menurut Oppenheimer, bertolak dari kisah tenggelamnya Paparan Sunda di wilayah Nusantara dahulu kala.
Sampai dua abad silam, cerita banjir Nuh adalah satu-satunya legenda tentang banjir besar yang dikenal dunia mutakhir. Munculnya mitologi banjir besar, yang sebagian sangat mirip kisah Nuh, baru muncul saat tablet-tablet tulisan huruf paku, semacam buku dari kerajaan tua Sumeria, ditemukan di Irak oleh Hormuzd Rassam pada 1853. Tablet-tablet itu pertama kali diterjemahkan oleh arkeolog Inggris, George Smith, pada awal 1870.Tablet itu berisi kisah Gilgamesh, Raja Sumeria. Dalam cerita itu, Gilgamesh bertemu dengan Utnapishtim di negeri timur yang mengaku selamat dari banjir besar yang melanda negerinya karena naik perahu besar. Dalam perahu itu, ia membawa semua benih yang bisa ditanam. Setelah beberapa hari, ia melepas burung untuk mengetahui apakah sudah tampak ada daratan. Belakangan arkeolog Inggris lain, Sir Leonard Woolley, pada 1929, menyimpulkan bahwa kisah Utnapishtim dan banjir Nuh itu sama.
Rupanya Utnapishtim bukan satu-satunya kisah tentang air bah yang mirip banjir Nuh. Beberapa kisah serupa mulai teridentifikasi. Di Wales-negeri kecil yang pemerintahannya menyatu dengan Inggris-ada dongeng Danau Llion yang menyembur dan membanjirkan seluruh daratan kecuali Dwyfan dan Dwyfach. Mereka selamat dengan kapal tanpa tiang dan kembali mendiami Pulau Pridain (Britania). Kapal itu berisi sepasang binatang dari setiap makhluk hidup.
Di Lituania, ada dongeng bahwa Pramzimas, sang dewa tertinggi, sudah muak terhadap keburukan manusia sehingga mengirim Wandu dan Wejas. Karena terlalu bersemangat bekerja mengirim air bah, dalam 20 hari tersisa sangat sedikit manusia.

Tapi di Asia Tenggara dan wilayah berpenutur Austronesia lain, seperti di kepulauan Pasifik, menurut Oppenheimer, kisah banjir seperti Nabi Nuh dan Sumeria ini sangat banyak. “Mayoritas dongeng tersebut diceritakan oleh penduduk minoritas yang tinggal di pulau kecil,” kata Oppenheimer. Rupanya, di pulau kecil ini, bayangan banjir selalu ada. Kisah air bah pun dianggap “kontekstual” sehingga mitologi bisa awet dan diturunkan selama ribuan tahun.
Di Tahiti, misalnya, ada kisah banjir setinggi gunung, selama sepuluh hari. Jelas bukan tsunami, yang mungkin sudah dikenal di daerah itu, karena lamanya sampai 10 hari. Adapun suku Ami, salah satu suku pribumi di Taiwan, memiliki ciri sama dengan dongeng di Tibet-Burma dan Austro-Asiatik di India Timur. Kisahnya tentang banjir bandang yang singkat, menyelamatkan diri dengan kotak kayu, mendarat di gunung, dan inses orang yang selamat.Selain tema air bah, yang memiliki sejumlah kemiripan adalah mitologi proses penciptaan dunia serta Habil dan Qabil. Bagi Oppenheimer, hal-hal ini bukan kebetulan. Karena itu, sumbernya pasti dari satu wilayah dan wilayah tersebut, menurut dia, ada kemungkinan di Asia Tenggara. “Mitos banjir pasti datang dari Kepulauan Asia Tenggara-dari kawasan Nusantara, yang kehilangan sebagian besar daratan (setelah Zaman Es berakhir),” tutur Oppenheimer dalam bukunya.
Apalagi kadang kesamaan mitologi ini disertai jejak genetika. Kisah Kalevala, misalnya, berasal dari Finlandia. Dan di negeri itu-serta sejumlah wilayah Eropa utara lain, seperti Estonia-ditemukan jejak-jejak genetis yang serupa dengan Asia Tenggara.
Dalam peta Journey of Mankind (Perjalanan Umat Manusia) yang dipaparkan di salah satu situs Internet, Oppenheimer memaparkan teori yang dipercaya sebagian besar ahli dunia tentang persebaran manusia sejak lahir di tanah Afrika sekitar 170 ribu tahun silam. Ini adalah persebaran manusia modern, Homo sapiens.Pada 90-85 ribu tahun silam, sekelompok manusia meninggalkan Afrika ke timur, lewat Laut Merah. Dalam 10 ribu tahun, mereka terus bergeser mengikuti garis pantai Asia hingga sampai ke pantai di Cina.
Setelah Toba meledak-ledakan gunung terbesar yang diketahui umat manusia sekarang sehingga menyisakan Danau Toba-sekitar 74 ribu tahun silam, penduduk di Asia Tenggara menyebar hingga ke Papua dan Australia serta sebagian ada yang kembali ke barat, ke India. Wilayah Asia Tenggara kemudian dihuni orang yang menjadi nenek moyang Austronesia. Mereka inilah yang terkena banjir dan, menurut Oppenheimer, melakukan arus balik perjalanan mempengaruhi negeri-negeri jauh sampai ke Eropa.Teori ini bertentangan dengan penyebaran Austronesia yang semula dipercaya berasal dari Taiwan. Teori Taiwan sebagai asal-muasal orang Austronesia, disebut teori Out of Taiwan, dibuat berdasarkan pendekatan bahasa. Keluarga rumpun bahasa Melayu itu, jika dirunut, sampai ke suku-suku pribumi di Taiwan (orang Tionghoa masuk Taiwan baru mulai abad ke-17).
Menurut teori yang dikemukakan Peter Belwood pada akhir 1970-an, orang Taiwan masuk wilayah Indonesia dan sekitarnya baru pada 4.000-3.500 tahun sebelum Masehi. Batas waktu ini jauh lebih muda daripada teori Oppenheimer, yang menyatakan bahwa orang Austronesia sudah ada di wilayah ini sejak, mungkin, 50 ribu tahun silam dan mengembangkan teknologi pertanian di sini.
Arkeolog seperti Harry Truman Simanjuntak, profesor dari Universitas Indonesia, tetap memegang teori Belwood ini. “Arkeologi dan linguistik kurang mendukung (teori Oppenheimer),” katanya. Ia merujuk pada sejumlah temuan seperti tembikar yang waktunya tidak melebihi batas 4.000 tahun itu.
Harry bahkan memperkuat temuan Belwood dengan teori bahwa jalur penyebaran dari Taiwan ini tidak hanya lewat Filipina-Kalimantan, tapi juga menyusuri pantai Indocina, kemudian menyeberang ke Sumatera dan Jawa. Teori ini berdasarkan perbedaan gaya tembikar di Indocina-Sumatera-Jawa bagian tengah dengan wilayah lain.
Tapi Oppenheimer berkukuh. “Bahasa bisa menyebar, tapi orangnya (bisa jadi) tidak menyebar,” katanya. Jadi mungkin saja bahasa Austronesia memang menyebar dari Taiwan, tapi penduduknya tetap yang itu-itu saja.Selain itu, ia mengajukan temuan arkeolog Thailand yang menunjukkan bahwa peradaban di Asia Tenggara lebih tua daripada sekadar 4.000 tahun silam. Arkeolog itu, mendiang Surin Pookajorn, menemukan butir beras dari era 7.000-5.000 tahun sebelum Masehi di Semenanjung Melayu. Batas waktu ini lebih tua beberapa tahun dibanding kedatangan orang Austronesia dari Taiwan.



Oppenheimer juga merujuk pada fakta bahwa di beberapa suku di Nusa Tenggara, teknologi beras tidak muncul sampai beberapa puluh tahun lalu. Padahal beras-dan tanaman lain seperti tebu-dipandang sebagai salah satu ciri peradaban Austronesia. “Penghuni di Indonesia sudah ada di sini jauh lebih lama, jauh lebih lama dalam kerangka waktu dibanding dalam Out of Taiwan,” katanya.
Dari sisi genetis, pendekatan Oppenheimer itu didukung oleh para pakar genetika. Penelitian hampir 100 ilmuwan genetika Asia, termasuk Profesor Sangkot Marzuki yang memimpin Lembaga Eijkman, sudah memetakan genetika manusia Asia. Hasilnya? “Asia Tenggara adalah pusat penyebaran (manusia modern) setelah Afrika,” kata Sangkot.
Teori Oppenheimer memang tidak sedramatis teori mendiang Arysio Nunes dos Santos, profesor fisika nuklir dari Brasil, yang menulis bahTeori Oppenheimer memang tidak sedramatis teori mendiang Arysio Nunes dos Santos, profesor fisika nuklir dari Brasil, yang menulis bahwa negeri Atlantis, seperti yang dikisahkan Plato, ada di wilayah Paparan Sunda itu. Seperti dikatakan Harry Truman Simanjuntak, teori Oppenheimer, meski ditentangnya, lebih masuk akal.

Rabu, 18 Mei 2011

PERADABAN SUKU INKA




Inca biasanya di eja dengan inka dan dikenal juga dengan nama Tiwantinsuya. Sebagai salah satu peradaban kuno yang hadir di muka bumi ribuan tahun yang lalu, peradaban inca tentu juga mengalami perkembangan.Sama seperti peradaban kuno lainnya, informasi asli tentang inca tidak begitu diketahui. Rekaman sejarah mereka, begitu juga dengan suku bangsa lainnya yg berkembang di dunia ini terekam melalui tradisi oral dari mulut ke mulut, batu, barang pecah belah dari tanah, perhiasan emas , perak dan permadani yang masih ada di masyarakat.
Peradaban inca bangsa Peru mengandung pesona mistis dan sangat menarik bagi dunia barat. 400 tahun yang lalu, kekayaan yang menakjubkan berupa emas dan perak peninggalan bangsa ini ditemukan dan kemudian secara sistematis dijarah dan dirampas oleh penjajah spanyol.Barang-barang rampasan yang mereka (spanyol) bawa pulang berhasil mengubah keseluruhan system ekonomi eropa. Dan dengan penuh kesadaran, mereka meninggalkan sebuah peradaban maju dalam keadaan compang-camping.Tidak ada yang tahu dari mana bangsa inca datang, rekaman sejarah yang ada di batu-batu menjadi pegangan para archeologist selama berabad-abad untuk memecahkan misteri ini.Imperium inca berkuasa dalam masa yang sangat singkat. Sekitar 100 tahun. Semenjak 1438 AD, ketika raja inca Pachacuti dan pasukannya memulai penaklukan daerah yang mengelilingi pusat inca di Cuzco sampai kedatangan bangsa spanyol pada 1532.
Pada 1438 bangsa inca sudah mulai keluar dari pusat pemerintahannya di Cuzco untuk menaklukkan daerah lainnya. Selama 50 tahun mereka berhasil menguasai daerah yang sekarang dikenal dengan Peru, Bolivia, Argentina Utara, Chile dan Ekuador.
Dengan daerah seluas ini, Bangsa Inca mendirikan sebuah Negara yang memungkinkan pemimpin suku dan beberapa bangsawan menjadi raja dan pemimpin. Kebanyakan catatan menunjukkkan ada 13 kaisar yang memimpin bangsa Inca . kaisar-kaisar ini di kenal dengan gelar yang berbeda-beda termasuk “Sapa Inca”, “Capac Apu”, “Intip Cori”. Seringkali kaisar ini disebut dengan The Inca.
Tujuh orang kaisar yang pertama melegenda, bersifat lokal dan dianggap kurang penting. Selama masa ini, bangsa Inca adalah suku yang kecil , satu dari sekian banyak suku yang ada, yang daerah kekuasaannya sangat kecil tidak sampai bermil dari pusat kotanya Cuzro.
Mereka adalah para prajurit yang seringkali berperang dengan suku-suku lain yang berdekatan dengan mereka. Ritual pengorbanan adalah hal yang biasa. Suatu bukti yang berhasil ditemukan oleh para archeologist baru-baru ini.
Cusco adalah pusat dari imperium Inca. Dengan kemajuan dibidang teknik hidrolik, teknik dibidang pertanian, arsitektur yang menakjubkan , tekstil, keramik dan kerajinan dari besi mereka.
Kaisar bangsa Inca yaitu :
  1. Manco Capac
  2. Sinchi Roca
  3. Lloque Yupanqui
  4. Maita Capac
  5. Capac Yapancui
  6. Inca Roca
  7. Yahuar Huacac
  8. Inca Viracocha
  9. Pachacuti-Inca-Yupanqui
  10. Topa Inca Yupanqui
  11. Huayna Capac
  12. Huascar
  13. Atahuallpa
Penaklukan yang luar biasa mulai terjadi pada masa anaknya Viracocha yaitu Pachachuti yang merupakan salah satu penakluk yang luar biasa, dan dianggap sebagai legenda dalam sejarah bangsa Amerika. Dengan pencapaiannya pada tahun 1438 AD, sejarah Inca dimulai. Hampir semua penulis sejarah setuju dengan hal ini.Pachacuti dikenal sebagai orang yang paling hebat yang pernah lahir dari suku asli Amerika. Dia dan Anaknya Topa Inca adalah penguasa yang sangat hebat yang berhasil menaklukkan banyak daerah dan membangun kerajaan mereka sendiri.
Pachacuti adalah seorang Civic Planner yang sangat hebat. Tradisi yang ada menganggap dialah yang merancang kota Cuzco, begitu juga dengan pembangunan bangunan-bangunan batu yang sampai saat ini bisa kita kunjungi di Cuzco.Suku yang berdiam di sekitar danau Titicaca yang menggunakan bahasa Aymara yaitu Colla dan Lupaca merupakan suku yang pertama ditaklukkan oleh bangsa Inca. Kemudian baru suku Chanca di bagian barat. Kemudian setelah itu, penaklukan berjalan lambat karena suku-suku yang tinggal di daerah utara memberikan perlawanan yang keras.
Daerah utara yang berhasil ditaklukkan adalah Quito,Equador termasuk juga kerajaan yang berperadaban dan kuat yaitu kerajaan Chim di daerah pantai bagian utara.Topa Inca kemudian mengambil alih kekuasaan ayahnya dan kemudian mulai menaklukkan daerah bagian selatan, menaklukkan seluruh bagian selatan Chile sampai ke sungai Maure.Kemudian anaknya Huayna Capac melanjutkan penaklukan ke daerah Ekuador sampai ke sungai Ancasmayo yang sekarang merupakan batas antara Ekuador dan Colombia.
Catatan sejarah mengenai kebudayaan Indian Andean (suku-suku Indian yang hidup di kawasan pegunungan Andes) Amerika Selatan, menyebutkan bahwa kota benteng itu dibangun saat orang-orang Spanyol menjajah daerah Inca (Peru sekarang) dan sekitarnya pada 1530-an. Namun selama berabad-abad tidak diketahui pasti keberadaannya.Banyak ekspedisi yang dilakukan sejak tahun 1800 sampai 1900-an untuk mencari kota Inca yang hilang itu. Namun semua ekspedisi tak pernah berhasil menemukan kota benteng berjulukan Mancu Picchu itu.
Ekspedisi-ekspedisi yang dilakukan sudah menjelajah hampir seluruh daerah Inca dan taklukkannya. Mulai dari ibukota Inca di Cuzco sampai pedalam lembah dan hutan yang menyelimuti area pegunungan Andes dan sekitarnya, namun semua sia-sia. Lalu orang menganggap Machu Picchu tak lebih sekadar omong kosong.
Sampai akhirnya seorang penjelajah Amerika, peneliti sejarah Amerika Selatan dari Yale University, Profesor Hiram Bingham merancang ekspedisi untuk menemukan kota Inca yang hilang itu. Ia sudah melakukan riset dan perjalanan ke beberapa daerah kebudayaan Inca dan menemukan semacam petunjuk-petunjuk mengenai keberadaan Manchu Picchu (kota benteng pertahanan terakhir Inca menentang penjajahan Spanyol).
Ekspedisi itu berlangsung pada Juni 1911. Bingham mengikutsertakan 2 sejawat dan beberapa suku Indian Andean sebagai pembantunya. Mereka melakukan perjalanan panjang di sekitar lembah Urubamba yang eksotis, melintasi jalur yang belum pernah dilewati ekpedisi lainnya. Lembah luas yang tertutup hutan dan dibelah Sungai Urubamba itu terletak di wilayah selatan Peru, tak jauh dari garis luar perbatasan Cuzco.Ekpedisi berminggu-minggu itu sudah diambang kegagalan karena tak juga berhasil mendapat petunjuk jelas tentang letak kota yang hilang itu. Pada Juli 1911 dipagi yang berhujan, seluruh tim meminta Bingham untuk menutup ekspedisi itu.
Namun ditengah keputusasaan, titik terang muncul dari seorang pemilik “penginapan” kecil terpencil di lembah Urubamba. Ia menunjukkan satu lokasi puing-puing Inca lama yang berada di seberang sungai Urubamba, tak jauh dari puncak Machu Picchu dan Huayna Picchu. Kedua gunung itu sangat terjal dan bercadas dan tampak begitu sangar.Bingham kemudian mengajak si pemilik penginapan untuk meninjau lokasi yang dimaksud. Berdua dengan perbekalan yang dipanggul llama (sejenis unta Andes), mereka menyeberangi Sungai Urubamba dan mencapai lokasi yang dimaksud. Di situ Hiram menemukan jejak sangat samar yang mengarah ke gunung setinggi 2.350 meter.
Saat beristirahat, Bingham bertemu dua orang Indian. Setelah beramah tamah dan minum bersama, kedua Indian memberitahunya bahwa tak jauh di depan ada satu tikungan menuju area kebun bertingkat kuno yang dikungkung tembok batu tersamar tetumbuhan perdu.Setengah percaya, Bingham bergegas menelusuri rute yang ditunjuk kedua Indian itu. Ditelusurinya jalur tingkungan yang mendaki dan Hiram Bingham terperanjat bukan kepalang. Nun di atas sana ia melihat jajaran petak-petak batu, benteng dan bangunan yang terbuat dari marmer dalam area yang cukup luas.
Terhampar didataran yang dijepit dua puncak gunung (saddle area). Ia senang luar biasa dan mendekati kompleks bangunan tua itu. Ternyata ia telah berhasil menemukan kota Inca yang hilang!

Penaklukan Kerajaan Inca




Francisco Pizarro, dikenal sebagai penakluk kerajaan Inca. Ia yang bertanggung jawab atas tragedi pembunuhan Raja Atahualpa, dan satu-satunya penyandera yang mendapat tebusan paling mahal dalam sejarah.Pizarro sebelumnya bekerja pada penakluk asal Spanyol Alonso de Ojeda selama dalam ekspedisinya ke Colombia pada 1510. Lalu bersama Vasco Nunez de Balboa si penemu Samudra Pasifik pada 1513.
Dari pengalamannya ia mengetahui ada peradaban Inca di Amerika Selatan. Istimewanya suku Inca ini kabrnya sangat kaya dan menyimpan banyak harta. Bersama rekannya Diego de Almagro ia membentuk aliansi. Dan melakukan ekspedisi ke Amerika Selatan pada 1524.
Ekspedisi pertama ini hanya menjelajah sejauh tempat yang kini bernama Equador. Namun pada ekspedisi kedua mereka mencapai lebih jauh dan menemukan bukti-bukti akan keberadaan kerajaan Inca.Dengan bantuan Kaisar Charles V, dan jaminan bahwa ia akan mendapatkan mayoritas keuntungan di masa depan dari ekspedisinya itu, maka Pizarro berlayar ke Peru dan mendarat di Tumbes pada 1532. Dia memimpin pasukannya ke Pegunungan Andes menuju kota Inca bernama Cajamarca dan disana menemui penguasa Inca bernama Atahualpa.
Berhasil mendekati Atahualpa yang baru saja memenangkan perang perluasan wilayah dalam kerajaan Inca terbesar, Pizzaro langsung mendapatkan kepercayaan dari sang raja. Namun dengan liciknya Pizarro menangkap Atahualpa dan meminta tebusan untuk nyawa sang raja.
Atahualpa bersedia memenuhi tuntutannya berupa satu ruangan yang dipenuhi dengan emas permata dan satu ruangan lain berisi perak. Tebusan ini diterima Pizarro dengan gembira. Setelah seluruh harta itu diangkut ke Spanyol dan sebagaian dimilikinya, Pizarro dengan tipu muslihat kembali menuduh Atahualpa melakukan kejahatan. Dan ia membunuh sang raja.Dalam keadan chaos dan perebutan kekuasaan di wilayah Inca yang luas, Pizarro dan pasukannya akhirnya berhasil menaklukkan seluruh Peru. Pada 1533 pertahanan Inca berakhir dengan jatuhnya ibukkota Cuzco ke tangan Spanyol.Sisa-sisa orang Inca yang tak mau takluk pada Francisco Pizarro melarikan diri ke pedalaman dan mendaki pegunungan Andes. Mereka kemudian membentuk komunitas dan membangun benteng sekaligus kota megah di suatu tempat yang kemudian dikenal sebagai Machu Picchu.
Machu Picchu sendiri dibangun sekitar tahun 1460-an oleh Pachacuti Inca Yupanqui, seorang penguasa Inca. Digunakan sebagai bangunan pemujaan terhadap dewa-dewa Inca dan tempat pengasingan.Setelah Pachacuti mangkat, penguasa baru mengambil alih wilayahnya. Dan bangunan Machu Picchu terlupakan dan akhirnya terbengkalai. Sampai akhirnya kembali digunakan para pelarian Inca sebagai benteng terakhir mereka.

Awal dan Akhir Kerajaan Inca

Orang-orang Inca adalah suku yang keras. Mereka menjadi penguasa wilayah Andes sebelum ditaklukkan penjelajah Spanyol.Inca mengawali sejarah peradabannya di wilayah Cuzco sekitar abad ke-12. Di bawah kepemimpinan Manco Capac, suku Inca membangun kota negara kecil Cuzco (Quechua). Dari wilayah ini mereka melebarkan sayap, meluaskan wilayah ke area-area sekitarnya di daratan Andes.Pada tahun 1438, Inca tumbuh semakin kuat dan memulai ekpansi militer dibawah komando Sapa Inca (Panglima Tinggi) Pachacuti. Dalam waktu singkat wilayah suku lain di sekitar Cuzco ditaklukkan dan disatukan dalam kekuasaan Inca.
Pachacuti kemudian mereorganisasi kerajaan Cuzco menjadi imperium Tahuantinsuyu dengan sistem feodal. Pemerintahan terpusat yang membagi seluruh wilayah kekuasaan Inca menjadi empat provinsi.Ditunjuk empat gubernur yakni Chinchasayu (wilayah barat laut), Antisuyu (wilayah timur laut), Contiyusu (wilayah barat daya) dan Collasuyu (wilayah tenggara).Untuk kepentingan keluarga kerjaan, Pachacuti membangun Machu Picchum, sebagai “villa” keluarga kerjaan dan tempat pemujaan di lokasi terpencil dipegunungan.Pachacuti mengatur imperium Inca dan mengirimkan mata-mata ke semua wilayah di luar kekuasaannya untuk mendapatkan data intelijen tentang politik, militer, dan informasi lainnya.
Ia mengirimkan pesan kepada negara tetangga untuk bersatu di bawah imperium Inca agar seluruh Indian Andean (suku-suku Indian di Andes dan sekitarnya) menjadi lebih kuat dan kaya raya. Sebagian kerajaan tetangga setuju untuk bersatu dengannya dalam damai.
Imperium Inca semakin luas dan besar. Pachacuti dan anaknya Tupac Inca selaku Panglima Militer pada tahun 1463-an melakukan ekspansi ke utara. Saat Pachacuti wafat (1471), Tupac Inca melanjutkan eskpansi militer tersebut dan menaklukkan kerajaan Chimor, musuh besar Inca di pantai Peru. Serdadu Ekspedisi Tupac Inca terus merangsek ke utara dan menguasai wilayah Equador dan Kolombia (yang sekarang).
Ekspansi militer kemudian diteruskan anaknya Huayna Capac ke wilayah selatan. Ia berhasil menundukkan seluruh Peru, Bolivia, terus ke Chili dan sebagian Argentina. Sejak itu Inca menjadi benar-benar luas, besar, terorganisir dan kaya raya. Semua pendapatan dihitung dalam persentase lalu dengan sistem pajak dan bagi hasil dibagi kepada wilayah-wilayah sekutu.Namun perselisihan antara provinsi mulai terjadi dan intrik-intrik perebutan kekuasaan pecah secara tertutup maupun terbuka. Sampai imperium Inca mulai merapuh secara politik dan militer, akhirnya seratusan tentara ekspedisi Spanyol mendarat.
Dengan tipu daya dan persenjataan modern memanfaatkan kekacauan dan menaklukkan seluruh Inca dengan mudah sejak 1530-an. Perang habis-habisan melawan Spanyol dipimpin raja Inca terakhir Tupac Amaru pada 1571. Benteng pertahanan Inca runtuh dan semua tentara Inca yang tersisa dibantai. Inilah akhir imperium Inca
            Budaya suku Inca kemungkinan berpadu dengan kebudayaan suku sebelumnya yang sudah sejak ribuan tahun lalu tinggal di Peru

            Kerajaan Inca adalah sebuah kerajaan kuno yang telah ada sejak ratusan tahun lalu dan musnah ketika bangsa Spanyol memasuki wilayah Amerika Selatan. Suku Inca dengan ibukota Cuzco atau Qosqo, sekarang Peru terletak di sisi paling selatan tepatnya dipegunungan Andes, berakhir pada 1533 masehi. Inca disebut sebagai peradaban “pra-Columbus, artinya sudah ada sejak sebelum kedatangan Christopher Columbus. Selama periode tersebut, Inca menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian barat.

            Sejarahwan mencatat, Inca dengan raja terakhir Atahualpa disebutkan tewas karena terbunuh oleh tentara Spanyol bernama Francisco Pizarro. Karena sejak peperangan tersebut selama 400 tahun, Inca yang disebut juga kota benteng hilang dari peradaban sejarah. Hingga pada pertengahan 1911 banyak orang menganggap cerita yang turun temurun ini hanyalah dongeng dikalangan suku indian.

           Penemuan suku Inca berhasil terungkap berkat ekspedisi yang dilakukan oleh Profesor Hiram Bingham dari Yale University. Dalam perjalanan penjelajahan yang berlangsung Juni 1911, Bingham diikuti staf dan asisten pembantunya, melakukan penelusuran ke jalur yang belum pernah dilewati, yakni lembah Urubamba yang terletak diwilayah selatan Peru. Penemuan berumla dari petunjuk seorang pemilik penginapan kecil yang menunjukkan sisa-sisa peninggalan suatu suku. Baru ketika dicari petunjuk lain dengan menyusuri wilayah gunung maka ditemukanlah kota hilang suku Inca yang berada di pegunungan Andes.

Perpaduan kebudayaan
           
Meski telah hampir 100 tahun penemuan peradaban Inca terkuak, hingga kini masih banyak misteri yang belum terungkap. Jumat (15/3) peneliti dari Peru kembali melaporkan ditemukannya puing-puing bekas jalan, candi kuno, dan sistem irigasi yang dibuat pada awal berdirinya kota kerajaan Inca, Cuzco. Candi yang baru ditemukan ini menurut peneliti merupakan kebudayaan yang ada sebelum suku Inca melekat di Peru. Dilokasi ini ditunjukkan adanya pelaksanaan ritual kepercayaan dan juga perlakuan militer.

           Ahli arkeolog Inca, Oscar Rodriguez mengatakan ada 11 kamar yang didalamnya tersimpan mumi dan patung. Bangunan ini sebagiannya adalah hasil renovasi bangunan lama yang disebut umurnya jauh lebih tua dari suku Inca sendiri. “Ini adalah perpaduan antara suku Inca dan kebudayaan suku sebelumnya, ini adalah konsekuensi,” ujar Washington Camacho, direktur Sacsayhuaman Archaeological Park. Bangunan ini diubah dari arsitektur sebelumnya yang itu adalah lebih kuno dibanding Inca.


Kebudayaan yang kejam
           
Peneliti menduga, ada kesamaan antara suku-suku yang tinggal diwilayah tersebut sama dengan kebudayaan Inca waktu berdiri. Suku ini kemungkinan menjadi penyembah matahari dan memiliki tradisi yang kejam. Setelah Inca muncul dan mengalahkan suku tersebut, maka warisan kebudayaan yang sama membuat Inca merenovasi dan membuat kepercayaan pada para dewa semakin kuat. Penemuan ini terungkap berdasarkan penemuan mumi anak-anak berusia 15 tahun yang diperuntukkan bagi sang dewa. Dari helai-helai rambut yang ada diketahui bahwa anak tersebut digemukkan sebelum dikorbankan.

“Kami mempelajari sejarah dari rambut anak ini untuk mengetahui cerita masa lalu,” ujar Andrew Wilson, seorang arkeolog di Universitas Bradford, Inggris dalam temuannya yang ditulis di Proceedings of the National Academy od Sciences, pada tahun lalu. Pengukuran radio isotop yang ada memperlihatkan, setahun sebelum anak tersebut dikorbankan, mereka diberi makanan mewah seperti daging dan jagung. Makanan ini adalah pengganti jenis makanan karbohidrat seperti kentang yang biasa dimakan oleh anak ini.

           Tiga atau empat bulan sebelum dikorbankan, ritual anak ini lebih mengerikan. Tumbal yang sudah siap dibawa ke gunung dan pada periode itu diberi makan yang dicampur dengan racun. Bukti-bukti kematian mumi kecil yang dinamai Llullaillaco Boy ini sangatlah tragis. Selain racun juga ditemukan adanya indikasi kandungan obat halusinasi. Anak sebagai tumbal ini oleh peneliti diduga mati bukan karena racun melainkan karena suatu tragedi penyiksaan secara perlahan akibat halusinasi. Ini terbukti dari temuan pakaian yang melilit ketat dan tulang rusuk yang patah serta tulang panggul yang bergeser.


PENINGGALAN
         

  Machu Picchu ("Gunung Tua" dalam bahasa Quechua; sering juga disebut "Kota Inca yang hilang") adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m diatas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.
           Merupakan simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Situs ini sempat terlupakan oleh dunia internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya kembali pada tahun1911. Sejak itu, Machu Picchu menjadi objek wisata yang menarik bagi para turis lokal maupun asing.
Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno dengan batu tembok berpelitur. Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat ini disebut sebagai Distrik Sakral dari Machu Picchu.
Situs tersebut telah ditunjuk sebagai Situs Warisan dunia UNESCO sejak tahun 1983, Machu Picchu juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia baru, juga mendapatkan perhatian akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh pariwisata (jumlah pengunjung mencapai 400,000 pada tahun 2003). Pada bulan September tahun 2007, Peru melakukan usaha-usaha legal dengan hasil tercapainya sebuah persetujuan dengan Universitas Yale untuk mengambil kembali artifak-artifak yang pernah dibawa oleh Bingham dari situs tersebut pada awal abad 20.